TV PEMALANG.COM – Pemerintah Desa Klegen menggelar Rembug Stunting sebagai bagian dari upaya pencegahan dan penurunan angka stunting di tingkat desa, Jumat (15/8/2025). Kegiatan ini sekaligus menjadi tahapan penting dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Tahun 2026.
Acara dihadiri oleh Kepala Desa Klegen beserta perangkat desa, BPD, Kasi PMD Kecamatan Comal, kader posyandu, tokoh masyarakat, perwakilan PKK, pendamping desa, serta petugas Puskesmas setempat yang memaparkan data dan materi terkait kondisi gizi anak di wilayah Klegen.
Dalam forum tersebut, Puskesmas menyampaikan bahwa angka stunting di Desa Klegen mengalami penurunan, dengan jumlah kasus tersisa 15 balita yang terindikasi stunting. Pembahasan meliputi penyebab, langkah penanganan, hingga program yang akan diusulkan dalam RKPDes 2026. Usulan dari kader posyandu di antaranya pelatihan keterampilan bagi 25 kader, penambahan kader baru, pengadaan alat kesehatan, dan peningkatan honor kader.
Kepala Desa Klegen, Gunawan, menegaskan bahwa kegiatan ini memuat dua agenda sekaligus, yakni Rembug Stunting dan Musyawarah Desa untuk pembahasan serta penetapan unit usaha, perubahan AD/ART, dan analisa usaha BUMDes Bina Sejahtera Klegen.
> “Hasil rembug ini akan menjadi acuan dalam perencanaan program desa tahun 2026. Isu stunting menjadi prioritas, karena ini menyangkut masa depan generasi kita. Harapannya, tahun depan angka stunting di desa kita dapat terus menurun,” ujarnya.
Pada agenda Musyawarah Desa, Ketua BPD Desa Klegen Slamet, S.Pd., M.Pd. membuka rapat yang dilanjutkan dengan pemaparan pengurus BUMDes terkait unit usaha yang akan dijalankan. Disepakati bahwa BUMDes Bina Sejahtera Klegen akan mengelola ketahanan pangan sebesar 20% dari Dana Desa, dengan alokasi sebesar Rp176 juta, melalui usaha jual beli gabah.
Keputusan tersebut diterima secara aklamasi oleh peserta rapat. Acara ditutup dengan penandatanganan berita acara oleh Ketua BPD, menandai komitmen bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan program desa dan pemberdayaan BUMDes.
