Ruwat Bumi dan Santunan Anak Yatim Warnai Peringatan Tahun Baru Islam di Desa Pagenteran

oleh
oleh
banner 468x60

TV PEMALANG.COM — Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah, Pemerintah Desa Pagenteran, Kecamatan Pulosari, menggelar serangkaian kegiatan sakral dan penuh makna pada Selasa (15/7/2025). Acara yang berlangsung meriah namun tetap khidmat ini mengusung semangat kebersamaan, rasa syukur, dan kepedulian sosial terhadap sesama.

Rangkaian kegiatan diawali dengan doa bersama yang diikuti oleh tokoh agama, tokoh masyarakat, perangkat desa, serta ratusan warga. Dalam suasana penuh haru dan kekhidmatan, dilaksanakan pula santunan kepada 150 anak yatim dan 20 kaum duafa, sebagai wujud kepedulian dan solidaritas sosial antarwarga.

banner 336x280

Puncak perayaan ditandai dengan pawai hasil bumi, di mana masyarakat membawa berbagai hasil panen sebagai simbol rasa syukur atas rezeki yang diberikan Tuhan. Pada malam harinya, acara dilanjutkan dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk, menampilkan lakon yang sarat pesan moral dan nilai-nilai spiritual.

Kepala Desa Pagenteran, Watno, dalam keterangannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tradisi tahunan yang selalu dinantikan masyarakat. Menurutnya, peringatan Tahun Baru Islam bukan sekadar seremoni, tetapi menjadi momen penting untuk merefleksi diri, mempererat silaturahmi, serta berbagi dengan sesama.

“Kegiatan-kegiatan ini menunjukkan bahwa peringatan Tahun Baru Islam dapat menjadi momentum untuk memperkuat persaudaraan dan kepedulian sosial di masyarakat. Melalui ruwat bumi dan santunan, kami berharap keberkahan dan kesejahteraan senantiasa tercurah untuk Desa Pagenteran,” ujarnya.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada para donatur, panitia, dan seluruh elemen masyarakat yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam acara ini.

> “Alhamdulillah acara berjalan dengan lancar. Terima kasih kepada para donatur dan semua pihak yang telah membantu. Semoga semua ini membawa keberkahan dan menjadi amal jariyah bagi kita semua. Aamiin,” tambahnya.

Acara kemudian ditutup dengan pemotongan tumpeng dan makan bersama, menciptakan suasana hangat dan akrab antarwarga. Semangat gotong royong dan kebersamaan yang tercermin dalam kegiatan ini menunjukkan bahwa nilai-nilai keislaman dan kearifan lokal tetap hidup dan terpelihara di tengah masyarakat Desa Pagenteran.** Hasan.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.