TV PEMALANG.COM – Dinas Perikanan (Disperik) Kabupaten Pemalang memiliki peran penting dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang perikanan, meliputi perikanan tangkap, budidaya, pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, serta pengawasan dan pengelolaan sumber daya perikanan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Perikanan Pemalang Srinaeni saat menjadi narasumber dalam program Bincang OPD di LPPL Radio Swara Widuri 87.7 FM, Selasa (7/10/2025), bersama Kabid Pengelolaan Perikanan Budidaya Ardianto.
Menurut Srinaeni, Dinas Perikanan memiliki tiga bidang, yakni Bidang Perikanan Tangkap, Bidang Budidaya, serta Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Di bawahnya terdapat dua UPTD, yaitu UPTD Unit Pelelangan Ikan dan UPTD Unit Budidaya Ikan Air Tawar di Randudongkal.
“Untuk perikanan tangkap, kita memiliki dua jenis, yaitu perikanan tangkap laut dan perairan umum daratan seperti sungai, telaga, rawa, dan waduk,” jelasnya.
Ia menambahkan, budidaya ikan di Pemalang terbagi menjadi air payau dan air tawar. Budidaya air payau tersebar di empat kecamatan pesisir — Pemalang, Taman, Petarukan, dan Ulujami — sedangkan budidaya air tawar berada di 14 kecamatan lainnya.
Bidang Pengolahan dan Pemasaran berfokus pada penyediaan bahan baku, keamanan pangan, serta distribusi hasil olahan baik dari perikanan tangkap maupun budidaya. UPTD Unit Pelelangan Ikan membawahi lima TPI, yaitu TPI Tanjungsari, Asemdoyong, Mojo, Ketapang, dan Nyamplungsari, sementara UPTD Budidaya Air Tawar bertugas menyediakan bibit dan ikan konsumsi.
Srinaeni juga menyoroti potensi perikanan di Pemalang yang memiliki garis pantai sepanjang 35 kilometer dari Lawangrejo hingga Tasikrejo.
“Bukan hanya pantai, wilayah pegunungan dari utara hingga selatan juga sangat berpotensi untuk pengembangan sektor perikanan,” ujarnya.
Sementara itu, Ardianto menambahkan, luas pemanfaatan lahan budidaya air payau di wilayah pesisir mencapai 2.179 hektar, sedangkan budidaya air tawar di wilayah daratan hingga pegunungan sekitar 34 hektar.
“Dari pemanfaatan tersebut, produktivitas budidaya mencapai sekitar 19 ribu ton per tahun, dengan komoditas unggulan udang vaname, bandeng, lele, dan gurame,” pungkasnya.












